Frasa Ini Bisa Jadi Pengganti Kata Maaf saat Berbuat Salah di Tempat Kerja

 Jakarta - Ada kontra dan pro untuk menjelaskan "Maaf" pada tempat kerja. Karena, kata itu sebenarnya tidak efisien dipakai dalam kerangka pertanggungjawaban tugas. Slot Online Terpercaya



Menurut seorang Profesor Management di The Wharton School of University of Pennsylvania Maurice Schweitzer, walau pernyataan itu mengutarakan perhatian dan empati, kerap kali itu bukan langkah yang paling efisien untuk bertanggungjawab. Ucapkan maaf memang hal yang baik sekali untuk dilaksanakan. Namun, itu dapat tempatkan karyawan pada status yang dipandang berkesan merendahkan diri, kata Schweitzer.

Game Slot dengan Fitur Bonus Terbaik

"Itu tidak otoritatif, kurang tegas, dan kadang orang terlihat semakin kuat saat mereka tidak mohon maaf," katanya dikutip dari CNBC, Senin (18/7/2022).


Sebuah study tahun 2012 yang diedarkan dalam The European Journal of Social Psychology mengatakan jika kekuatan faedah psikis untuk menghindar keinginan maaf itu 95 % dari peserta menampik untuk mengutarakan penyesalan sesudah menyentuh seorang memperlihatkan pertanda "harga diri yang semakin besar, kenaikan hati berkuasa (atau kontrol) dan kredibilitas".


Di lain sisi sudah pasti saat tidak mohon maaf sesudah membuat salah itu menjadi bumerang, terlebih bila hal tersebut bikin rugi beberapa orang disekitaran. Permasalahannya ialah kalimat "Saya meminta maaf" paling bermanfaat saat Anda sudah lakukan suatu hal yang langsung berpengaruh pada pribadi lain, kata Schweitzer - kalimat itu bisa "mengganti orang dari kondisi perselisihan jadi berpindah ke kerja-sama" - dan tempat kerja kekeliruan umumnya tidak mengikutsertakan gempuran individu semacam itu.


Kebalikannya, bila Anda ingin mohon maaf atas tenggat saat yang terlewatkan, salah pengetikan, atau salah penghitungan. Untuk bertanggungjawab atas kekeliruan seperti itu tanpa kelihatan merendahkan diri kita, Schweitzer merekomendasikan untuk menjelaskan tiga frasa ini: Schweitzer menjelaskan penting untuk berbicara dengan menyengaja saat semua sesuatunya tidak jalan sama sesuai gagasan. Misalnya, pertama, tukar "Saya meminta maaf atas kekeliruan ini" dengan "Saya bertanggungjawab atas ini dan berikut langkah saya merencanakan untuk melakukan perbaikan."


Ini ialah keinginan maaf yang mengaku kekeliruan cara tanpa sampaikan liabilitas yang tak perlu. "Bila Anda mengenal sebuah kekeliruan, diperlukan keteguhan untuk menjelaskan, 'Inilah kekeliruannya. Saya ingin Anda ketahuinya dan saya akan ambil perlakuan korektif ini,'" kata Schweitzer. "Mengatakan niat Anda secara eksklusif, saya berpikir, ialah hal yang kuat dan kerap bernilai untuk dilaksanakan."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empire Egyptian palm cleaning collection

Finance has often been a destructive force

The scientists likewise discovered proof of predisposition